Oleh : Ardhuan Yuananda
Kabar besar menyentil tellinga,
tidak risih tapi terbawa hati
Berbaur gelisah peran merasa,
banyak nyawa termakan nyawapun mati
Apa yang ditinggalkan mereka yang hilang,
hanya kegelisahan untuk yang terdekat
Tidak ada yang mampu menampung salah,
benar salah tapi tidak tepat waktu menyalah
Teganya diri menyalahkan alam,
dengan sombongnya menganggap telah benar
Membanggakan duniawi utama materi,
menjadikan arogan sifat pendiri
Kami sendiri yang menghampiri akhir,
menguji alam yang kenal kekal
Alam menyinggung kami tersandung,
tercipta ketakutan dari kesalahan sendiri
Apa yang dilakukan kami yang merasa,
Tangisan, kelelahan, ketakutan sewajarnya,
Kami bukan peran tapi korban,
Mengangkat saudara berilah bantuan.