Peran sosial yang tinggi tidak dapat dikenalkan melalui perwatakan yang SOMBONG.

SOMBONG hanyalah perusak karakter dan penampakan kebobrokan jati diri seseorang.

Orang yang siap SOMBONG juga harus siap direndahkan karakternya dan dijauhkan dari yang selama ini dekat.

Ardhuan_yuananda@yahoo.com

Sunday, January 30, 2011

Kharisma


Kita pasti tidak asing bila mendengar kata kharisma. Kata itu muncul entah ucapan dari orang lain kepada kita atau kita yang mengucapkannya pada seseorang. Biasanya masih ada yang belum mengerti mengenai maksud, penempatan, dan penggunaan kata kharisma.

Kharisma adalah pancaran kebaikan yang dimiliki seseorang atau suatu kelebihan dari kepribadian seseorang yang hanya bisa dilihat, diungkap, dan dinilai oleh orang lain sebagai pemerhati.

Sebagai contoh misalkan kita mengenal seseorang kepribadiannya baik, loyal, tegas, bijaksana dan dengan kelebihan-kelebihan lainnya.

Kharisma juga sebagai penunjuk bahwa seseorang memiliki peran yang juga dirasakan oleh banyak orang. Tanpa berpegang dengan kesombongan seorang akan lebih nampak berkharisma, karena bukan pujian yang dicari melainkan manfaat perannya untuk orang lain.

Sebenarnya kekharismaan seseorang tidak muncul begitu saja, tetapi perlu pengasahan, dan pembangunan kepribadian yang ada di dalam diri. Sebelum seseorang dianggap berkharisma sama halnya orang yang sedang dalam pencarian jati dirinya. Dia tetap mempunyai pandangan terhadap orang lain yang mungkin dianggapnya bekepribadian luar biasa yang akan ia tirukan.

Tanpa bertujuan sebagai pribadi yang dieluh-eluhkan seorang berkharisma hanyalah menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya. Jika perannya ditempatkan sebagai pemimpin maka dia akan selalu bijak sebagai pengambil keputusan. Dengan berjiwa besar selalu sebagai pengarah, pengelola, perencana, dan juga sebagai pendisiplin. 

Oleh : Ardhuan Yuananda