Dalam
kehidupan manusia, banyak masalah yang menunjukkan pertentangan (controversial) dsatu kenyataan dengan kenyataan
lainnya. Dapat kita amati bersama dari tempat tinggal masing-masing (lokal),
tingkat wilayah yang lebih luas (provinsi), antar wilayah negara (antar
regional), sampai ke tingkat dunia (global)
Dalam
pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, dan lebih khusus lagi tentang
pembelajaran masalah – masalah controversial dalam konteks prespektif global
ada empat komponen yang harus diperhatikan. Empat
komponen tersebut meliputi materi (pokok bahasan), proses pembelajaran, dan hasil atau produk yang akan dicapai
(tujuan), serta teknik evaluasi
sebagai kulminasinya.
A. MATERI
( POKOK BAHASAN )
Berbicara
tentang sumber materi, khususnya tentang masalah controversial, pertama yang
harus kita lakukan selaku guru IPS harus mengacu pada kurikulum yang berlaku.
Apakah ada pokok bahasan atau subpokok bahasan tentang masalah-masalah
controversial dalam kurikulum itu? Kalau sudah ada, berrapa luaskah materi
tersebut?
B. PROSES
PEMBELAJARAN
Proses
pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan, tidak dapat dilepaskan dari
materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang dicapai. Oleh karena itu,
metode dan strategi yang akan diterapkan serta media pengajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran, harus sesuai dengan sifat materi dan
tujuan yang akan dicapai.
C. TUJUAN
YANG AKAN DICAPAI
Benjamin
S. dan kawan – kawan (1965), dalam bukunya yang berjudul (Taxonomy of Educational Objectives) menemukan tiga aspek perilaku
yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
D.
TEKNIK EVALUASI
Teknik
evaluasi meliputi non-tes dan tes. Evaluasi non-tes, meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan, tugas
observasi, mengumpulkan data dan bahan harus kita nilai. Evaluasi tes, baik lisan ataupun tertulis.
Tertulis meliputi bentuk esai dan objektif.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PRESPEKTIF GLOBAL
1.
Memperhatikan
hakikat dasar mental yang melekat pada diri tiap individu siswa yang meliputi :
a. Dorongan
ingin tahu yang harus dilayani dan dikembangkan
b. Minat
terhadap sesuatu, khususnya terhadap pokok bahasan yang disajikan
c. Dorongan
ingin membuktikan sendiri apa yang dipelajari dalam kenyataan dilapangan
d. Dorongan
ingin menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari di lapangan, dalam kehidupan
praktis
2.
Memperhatikan
asas-asas pembelajran yang meliputi
a. Dari
yang telah diketahui kea rah yang akan diketahui
b. Dari
yang mudah ke arah yang makin sukar
c. Dari
yang dekat kea rah yang makin jauh
d. Dari
yang konkret kea rah yang makin abstrak
KONSEP
Dalam
prespektif global, ada beberapa konsep yang dapat diketengahkan antara lain
saling ketergantungan, perdamaian, kesejahteraan bersama, dan lain sebagainya.
1.
Pembinaan
Konsep
Pembinaan
konsep dapat diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif konsep –
konsep. Proses ini membutuhkan waktu lama untuk memperkenalkan konsep kepada
kepada para siswa dalam berbagai kesempatan sehingga siswa dapat menemukan
sendiri keragaman konotasi dari suatu konsep.
2.
Strategi
Pembinaan Konsep
Dalam
Strategi Pembianaan Konsep, proses pembelajaran itu secara dominan diarahkan
pada penguasaan suatu kata atau suatu ungkapan sampai terjadi pola pengertian
abstrak atau konsep dalam diri yang
mempelajarinya, disini berarti dalam diri siswa.
3.
Kegiatan
Proses Belajar Mengajar
Dengan
memperhatikan hakikat dasar mental anak (rasa ingin tahu, minat, rasa ingin
membuktikan kenyataan, dorongan ingin menemukan sendiri) yang menjadi modal
bagi si anak dan guru dalam proses pembelajaran.
No comments:
Post a Comment