Peran sosial yang tinggi tidak dapat dikenalkan melalui perwatakan yang SOMBONG.

SOMBONG hanyalah perusak karakter dan penampakan kebobrokan jati diri seseorang.

Orang yang siap SOMBONG juga harus siap direndahkan karakternya dan dijauhkan dari yang selama ini dekat.

Ardhuan_yuananda@yahoo.com

Monday, February 7, 2011

Tikus Berdasi


Oleh    :      Ardhuan Yuananda

Awalnya kumengangah dan bertanya
Lalu siapa yang salah?
Akhirnya dengan pilu tersadar itu kaumku
Sekali lagi .Oh… itu kaumku!!

                 Sontak  kaget negaraku  carut-marut karena hama sewujudku
                 Kami tidak bodoh tapi mengapa dikelabui.
                 Ternyata kau yang berdasi cerah secerah status sosialmu.
                 Tahukah, kau lebih beruntung ditimbang kami yang malang jabatan

Selayaknya satu tikus berdasi
Kau curi apa yang kami kumpulkan untuk kami
Kau ubahnya menjadi kesenangan pribadi

Ini kelenjehan penyelenggara atau sepenuhnya karena kau
Jika kau terkurung bisa apa kau?
Tapi sial satu tikus mengejek tetap mampu plesir meski dalam kurungan.





Tuesday, February 1, 2011

Musyawarah Mufakat

Dalam suatu kelompok masyarakat selalu menemukan berbagai permasalahan yang entah dampaknya dirasakan oleh individu, sebagian, atau bahkan keseluruhan dari kelompok. Maka wujud dalam suatu kesatuan kelompok tersebut yaitu untuk menyelesaikannya secara bersama, salah satu cara penyelesaiannya yaitu dengan musyawarah. Musyawarah adalah merundingkan/membicarakan suatu permasalahan hingga mencapai titik temu pemecahan masalah atau kesepakatan. 
Untuk mencapai kesepakatan yang mufakat tidaklah mudah, karena setiap orang memiliki pendapat yang menurutnya kuat. Sulitnya lagi jika pendapat tersebut bertujuan untuk kepentingan pribadi bukan untuk bersama. Maka musyawarah memang salah satu cara yang tepat untuk menentukan arah pendapat, agar dapat menyampingkan kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama. 
 Seperti halnya kita mensurfei beberapa orang agar mau memberikan tanggapan sesuai pertanyaan yang kita ajukan, maka beberapa orang akan memberikan tanggapan yang diantaranya sama atau malah saling berbeda. Ketika berlangsungnya musyawarah, tidak selalu langsung ditemukan pemecahan masalahnya. Dipastikan akan muncul beberapa pendapat dari anggota musyawarah yang sama-sama kuat menurut penalaran ketika akan direalisasikan. Jika dalam forum musyawarah  ditemukan permasalahan seperti itu maka akan diambil jalur voting. Jalanya pengambilan suara pun harus dalam pengawasan agar tidak ada suatu praktek kecurangan. Karena hasil votting merupakan hasil suara terbanyak yang dipilih oleh para anggota musyawarah, maka mau tidak mau hasil suara terbanyak merupakan yang dianggap paling mufakat. Dengan kejelasan pilihan pendapat inilah yang digunakan sebagai pemecahan masalah, tanpa ada yang dirugikan, tanpa ada yang disepelekan, dan yang terpenting adalah untuk kepentingan bersama         
Untuk ketertiban jalannya musyawarah harus dipimpin oleh pimpinan musyawarah atau lazim disebut pimpinan sidang. Seorang pimpinan sidang berhak untuk menentukan tata tertib jalannya musyawarah yang wajib ditaati oleh anggota musyawarah. Coba kita lihat fenomena baru-baru ini di akhir tahun kemarin mengenai forum DPR yang sedang memusyawarahkan suatu permasalahan RUU keistimewaan kota Yogyakarta. Datang seorang Menteri Dalam Negeri dalam sidang yang telah diutus oleh Presiden SBY untuk mewakili dan menjelaskan amanat mengenai pengajuan RUU keistimewaan Kota Yogyakarta. Saat Mendagri menjelaskan pun timbul sanggahan-sanggahan atau biasa disebut hujan interupsi terutama dari seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan.   Disini peran ketua DPR yaitu Marzukie Alie sebagai pemimpin jalannya sidang atau rapat terlihat ketika dia tidak memperkenankan Mendagri untuk mendebat sanggahan salah satu anggota dari fraksi PDI Perjuangan. Alasannya karena peran Mendagri dalam sidang hanya untuk menyampaikan amanat Presiden, maka tidak diperkenankan untuk mendebat sanggahan dari salah satu anggota dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut. Seusai sidang tersebut ketika diwawancara oleh salah satu media telivisi Mendagri merasa didiskriminasi karena tidak diperkenankan memberikan jawaban atas sanggahan tersebut. Layaknya wasit pertandingan, aturan dari pimpinan sidang tidak bisa digangu gugat. Berkaca dari itu kebijaksanaan seorang pimpinan sidang memang sangat diperlukan dalam jalannya musyawarah.
Penyelesaian masalah dengan menggunakan musyawarah sangatlah bermanfaat. Letak keistimewaannya yaitu selalu menemukan jalan keluar yang tebaik untuk bersama dan selalu diperjelas dengan kesimpulan.
Oleh : Ardhuan Yuananda