Peran sosial yang tinggi tidak dapat dikenalkan melalui perwatakan yang SOMBONG.

SOMBONG hanyalah perusak karakter dan penampakan kebobrokan jati diri seseorang.

Orang yang siap SOMBONG juga harus siap direndahkan karakternya dan dijauhkan dari yang selama ini dekat.

Ardhuan_yuananda@yahoo.com

Sunday, September 19, 2010

Konsekuen Terhadap Pilihan Hidup

Di dalam perjalan hidup seseorang, pasti dihadapkan pada berbagai pilihan hidup, pilihan yang dimana akan saling memberatkan dan akan menimbulkan suatu kebimbangan. Orang tentunya akan berpikir dimana letak kebaikan diantara pilihan itu yang akan menciptakan kebahagiaan pada dirinya.

Apa yang akan dilakukan seseorang ketika dihadapkan pada suatu pilihan?

Yang menyulitkan seseorang ketika dihadapkan pada suatu pilihan yaitu semisal apabila orang tersebut diharuskan memilih 1 diantara 2 pilihan yang sejenis

Sebagai contoh :

Pilihan yang dianggapnya sama-sama baik :
Pilihan 1. Baik
Pilihan 2. Baik
Seseorang akan memilih yang terbaik diantara beberapa yang baik

Atau

Pilihan yang dianggapnya sama-sama buruk(tidak ia sukai) :
Pilihan 1. Buruk
Pilihan 2. Buruk
Seseorang akan memilih yang terbaik diantara pilihan yang buruk

Jadi dapat disimpulkan seseorang selalu mencari yang terbaik jika dihadapkan pada suatu pilihan hidup apapun.

Memilih yang TERBAIK dalam Hidup.

Sebelum mengambil satu pilihan biasanya seseorang akan melakukan pertimbangan

Suatu pertimbangan ternyata diperlukan keyakinan, kesungguhan dan tidak kalah penting dukungan untuk mendapat kemantapan dalam pemecahannya.


Menjalani Pilihan Hidup yang telah Terpilih.

Tetapi biasanya suatu masalah timbul ketika kita menjalani prosesnya. Hal itulah sebagai alasan kenapa masih ada juga orang yang menyesalkan terhadap jalan hidup yang mereka pilih sendiri.

Ketika menjadi rutinitas masih ada saja orang yang mengeluhkan apa yang sudah mereka pilih, merasa sulit, merasa jenuh, merasa malas, dan bahkan merasa yang mereka jalani itu suatu yang salah.

Hal-hal utama yang menyebabkan.

Rasa kurang bersyukur terhadap yang sudah diraih.

Masih banyak orang tidak menyadari bahwa posisinya belum pasti bisa diduduki oleh orang lain atau dengan kata lain posisinya selalu diidam-idamkan oleh orang lain. Sejak awal seseorang seharusnya sadar ketika awal mereka memasukan apa yang mereka jalani sebagai diantara pilihan hidupnya sebelum terpilih. Namum masih saja mereka sering mengeluhkan jalan hidupnya dan beranggapan bahwa jalannya ini tidak mungkin dalam pencapaian keberhasilan

Kurang berusaha.

Masih banyak orang yang belum menyadari bahwa dalam mencapai kenikmatan dan kebahagian hidup perlu melewati proses yang sulit terlebih dahulu. Tapi tetap saja yang namanya sifat jelek manusia selalu ingin dibarengi dengan kesenangan saat menjalani prosesnya tanpa melakukan usaha atau kerja keras sedikitpun.



Apakah kita ingin menjadi seperti dia???



Sekali lagi karena menurut saya tujuan dalam memilih jalan hidup adalah mencari yang terbaik maka kita pasti berusaha untuk menghindari yang namanya penyesalan.
Caranya yaitu dengan tidak beranggapan jika apa yang sudah kita raih bukanlah suatu yang pecuma. Namun jika kita beranggapan suatu yang sudah kita raih ini tidak seperti yang kita harapkan, kita hanya bisa memaksimalkan prosesnya dan berfikir positif bahwa kita juga bisa lebih berhasil walaupun melalui jalan tersebut.

Ketika seseorang memiliki suatu harapan yang terbaik bagi dirinya pantaskanlah dengan keyakinan, kesungguhan dan kerja keras untuk mencapainya. Karena saya percaya bahwa suatu pencapaian diukur dari usaha yang dikeluarkan dalam meraihnya

Karena hidup tidak seperti mimpi yang dapat disetting sesuai keinginan, tetapi kita hidup dari kenyataan yang harus dijalani. Seseorang berwenang dalam menentukan tujuan hidupnya disamping itu seseorang juga harus bisa bertanggungjawab atas proses hidupnya sendiri.




PERHATIAN!!

“Tujuan penulisan dalam catatan ini adalah memotivasi diri sendiri dengan cara memotivasi orang lain”
Jika Anda ingin dihargai awalilah dengan menghargai orang lain!
Sekian dari saya dan terimakasih…


Ardhuan Yuananda

No comments:

Post a Comment