Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Isi dari tulisan itu sebagai berikut :
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
(id.wikipedia.org)
Hari Sumpah Pemuda terlahir pada tanggal 28 Oktober 1928 lampau dan selalu disebut sebagai hari lahirnya semangat pemuda bangsa Indonesia. Maka tidak heran setiap melampaui tanggal tersebut kita wajib untuk memperingatinya, karena momentum 28 Oktober adalah hari lahirnya bangsa Indonesia, yang proses kelahirannya merupakan hasil dari jerih payah dan perjuangan pemuda Indonesia sendiri selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu. Kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli.
Muda karena inspirasi, muda karena potensi, muda karena inovasi, muda karena kreasi, muda karena optimis.
Entah kenapa orang yang muda adalah yang selalu direkomendasikan atau selalu diajukan sebagai pemegang dalam setiap forum apapun, padahal muda belum berarti banyak pengalaman. Mungkin karena itulah diharapkan suatu yang dapat diunggulkan dari kawula muda. Dengan cara pergeseran generasi dari yang tua ke yang muda.
Teringat teman saya (yang tidak bisa dibilang muda) berkata “Sekarang gantian yang muda-mudalah, panjenengan nggih mas!”. Ketika itu saya buakannya tersinggung tapi malah merasa mereka berkata seperti itu mungkin mempunyai tujuan untuk melihat potensi dari yang muda-muda sekarang ini. Kalau tidak diajukan biasanya orang tidak memiliki kemauan untuk memulai, pemuda jaman sekarang saya lihat seperti itu( termasuk penulis).
Kembali ke pembahasan mengenai Sumpah Pemuda.Peran pemuda adalah sebagai tumpuan bangsa, jika kita mengkilas sejarah hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, peran pemuda sangatlah besar didalamnya. Itupun generasi yang dirasakan pada tempo dulu. Semangat yang bertubi-tubi untuk mengejar kemerdekaan dan ternyata membuahkan hasil.
“Bagaimana dengan pemuda sekarang ini?”
Dirasakan perlakuan perjuangan atau semangat tempo dulu sangat berbeda dengan generasi sekarang ini. Generasi sekarang semangat pemudanya lebih terkesan lembek dan acuh akan keadaan negerinya. Entah karena kurang adanya tantangan seperti penjajahan bangsa asing waktu itu atau bagaimana.
Maka dirasa penting pemuda generasi sekarang ini untuk melihat kronologis sejarah sumpah pemuda. Merenungi dan memaknai semangat pemuda pada waktu itu dan dibuktikan dengan tindakan di era sekarang ini agar bangsa tidak semakin terbelakang dengan bangsa lain.
Sekarang ini penghormatan momentum terhadap sejarah Sumpah Pemuda dikemas dalam bentuk upacara bendera atau peringatan-peringatan lain setiap 28 Oktober. Memang baik peringatan-peringatan seperti itu dengan tujuan agar kita hinggap sejenak di masa-masa sejarah dan memaknainya untuk mendongkrak semangat pemuda.
“Tetapi apa benar perigatan-peringatan seperti itu mempan dan akan berbenak di setiap pemuda sekarang?”
Jaman sekarang ini nilai – nilai nasionalisme sudah hampir hilang, semua disebabkan oleh lebih ditonjolkannya nilai budaya barat daripada budaya dalam negeri. Bangsa sendiri lebih bangga dengan sandang, perilaku, atau apa saja yang kebarat-baratan.
“Bagaimana dengan budaya bangsa sendiri?’
Karena ini suatu peringatan hari besar Sumpah Pemuda, maka layak kita sebagai generasi muda menghargai para pejuang yang telah menghadiahkan suatu kemerdekaan, dan kedaulatan utuh Negeri ini pada kita. Mari kita merenungi apa saja yang menjadi kekurangan pemuda-pemuda saat ini dan buktikan dengan tindakan nyata untuk membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Oleh : Ardhuan Yuananda
No comments:
Post a Comment