Peran sosial yang tinggi tidak dapat dikenalkan melalui perwatakan yang SOMBONG.

SOMBONG hanyalah perusak karakter dan penampakan kebobrokan jati diri seseorang.

Orang yang siap SOMBONG juga harus siap direndahkan karakternya dan dijauhkan dari yang selama ini dekat.

Ardhuan_yuananda@yahoo.com

Thursday, July 19, 2012

PAMERAN SENI DI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


Pada pameran kali ini menyertakan peserta tamu yaitu para perupa yogyakarta yang merupakan relasi dalam dunia kesenian sivitas akademi Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNY. Dalam pameran ini disertakan karya lukis, karya grafis, dunia fotografi, seni patung, dan beberapa karya instalasi.  Ciri khas dari pameran ini menampilkan berbagai kharakter, style, dan gaya seni yang ada di UNY ini, dan itu kita sampaikan kepada publik.
Peserta pameran yang diundang seperti alumni, peserta tamu ada pelukis jogja, dan mahasiswa. Ada seleksi khususnya untuk mahasiswa, dan siapapun boleh ikut dalam seleksi.            Kegiatan pameran juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa setempat untuk memotivasi agar mereka itu memunculkan karya-karya yang berkualitas. Ketika terdapat mahasiswa yang berprestasi karena memperoleh penghargaan tentu saja mahasiswa yang lain akan termotivasi mengikuti jejak yang berprestasi itu.

Ketika melakukan kunjungan studi banding ke Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, mahasiswa telah diberikan kiat-kiat dalam menyampaikan pembelajaran Seni di SD yang disampaikan oleh pertinggi Jurusan, dan beberapa dosen setempat. Salah satu yang menarik bahwa seorang guru harus “Niteni, niru, lan nambahi” hal tersebut yang dikatakan oleh seorang dosen yang menganut ajaran Ki Hajar Dewantara mengenai apresiasi guru dalam seni.

Pentingnya pendidikan seni disampaikan Ki Hajar Dewantara  “Seni adalah segala sesuatu perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia”. Seni menurut pandangan Ki Hajar Dewantara , diyakini dapat menggerakan jiwa perasaan manusia sehingga sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian peserta didik sehingga diharapkan menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh (berkarakter) di kemudian hari
Banyak permasalahan yang dihadapi terutama adalah terkait dengan kemampuan guru terhadap meteri pembelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK). Banyak guru-guru kelas Sekolah Dasar (SD) yang merasa tidak mampu melaksanakan pembelajaran SBK karena meraka tidak memiliki kopetensi yang memadai terhadap materi seni dan budaya, sehingga SBK di SD seolah diambaikan dibanding dengan matapelajaran yang lain. Sehingga pembelajaran SBK hanya disampaikan sebatas menunaikan kewajiban mengajar tanpa memperhitungkan dampak dan manfaat pembelajaran seni pengaruhnya terhadap perkembangan pesertadidik misalanya untuk mengisi jam pelajaran SBK guru memberikan tugas pada anak menggambar bebas atau menyanyi bebas secara bergiliran ke depan kelas sehingga fungsi-fungsi seni bagi perkembangan anak tidak dapat disampaikan secara utuh. Kemudian apa yang harus dilakukan oleh guru kelas yang kurang menguasai materi SBK, berikut kiat-kita bagaimana menyampaikan mata pelajaran SBK agar kita sebagai guru marasa percayadiri untuk menyampakaian pembelajaran SBK dan manfaat dari pembelajaran SBK dapat disampaikan kepada anak :
1.      Mengetahui  tujuan dan manfaat SBK bagi anak, masih banyak guru-guru yang memahami bahwa pembelajaran SBK kurang penting dibandingkan dengan mata pelajaran seperti matematika, IPA dan mata pelajaran lainnya, karena tidak memahahami bahwa mata pelajaran SBK memiliki fungsi dan manfaat bagi perkembangan anak di antaranya seni berfungsi sebgai media ekpspresi, media kretivitas, dan media bermain yang dapat mengakomodasi kebutuhan bermain anak (anak identik dengan dunia bermain).
2.      Guru harus memahami dan mengetahui pendekatan  pembelajaran seni dalam pendidikan, yaitu pendidikan seni dan pendidikan melalui seni. Pembelajaran SBK  di SD menerapakan pendidikan melalui seni bukan pendidikan seni, perlu diketahui pembelajaran SBK di SD tidak bertujuan untuk membentuk pesertadidik menjadi seniman (memiliki kterampilan seni) karena hal itu pendekatan yang digunakan disekolah-sekolah khusus kejuruan seni atau kursus dengan pendekatan pendidikan seni, tetapi pembelajaran SBK di SD seni hanya dijadikan sebagai media dalam mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Disadarinya bahwa seni memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara pribadi maupun sosial, maka pendidikan seni dipandang perlu untuk dijadikan materi yang wajib harus disampaikan dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah seperti yang dirumuskan dalam peraturan pemerintah tentang sisetem pendidikan nasional
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini hanya dapat diberikan melalui  mata pelajaran seni.


No comments:

Post a Comment